Berolahraga Saat Tekanan Darah Rendah, Bolehkah?

3 min read
Image Source : https://www.freepik.com/free-photo/tiredness-woman-lockers-room_5400580.htm#query=tired%20workout&position=45

Apakah kamu sering merasa lemas, pusing, mata berkunang-kunang pada saat berdiri dari posisi duduk atau jongkok? Periksakan segera ke dokter, bisa jadi kamu mengalami tekanan darah rendah lho!

Beberapa gejala di atas disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen di otak yang diangkut dalam darah. Penyakit ini juga bisa disertai dengan gejala mual dan kehilangan kesadaran akibat hipotensi, misalnya kekurangan cairan tubuh jika kamu mengalami tekanan darah rendah yang abnormal.

Gejala-gejala penyakit tekanan darah rendah hampir mirip dengan penyakit anemia, namun keduanya sangat berbeda. Tekanan darah rendah terjadi karena tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibanding dengan tekanan darah yang normal. Sedangkan, anemia sendiri adalah gangguan kesehatan akibat jumlah hemoglobin atau sel darah merah  dalam dalam tubuh terlalu sedikit.

Tekanan darah diukur dengan dua macam tekanan, yaitu tekanan darah atas (sistolik) dan tekanan darah bawah (diastolik). Pada dasarnya, seseorang dikatakan memiliki nilai tekanan darah normal jika memiliki nilai tensi 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.

Seseorang yang memiliki tekanan darah rendah kebanyakan ragu dalam melakukan aktivitas tubuh yang aktif. Namun, jika aktivitas ini dilakukan dengan rutin akan baik untuk menjaga kesehatan jantung, otot dan pernafasan.

Olahraga adalah suatu cara untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal. Namun untuk para penderita tekanan darah yang sangat rendah disarankan untuk mencari tahu lebih dahulu penyebabnya dengan berkonsultasi ke dokter.

Tekanan darah rendah biasanya terjadi karena diabetes, sakit jantung, dan pengaruh hormonal yang terjadi pada usia remaja dan awal kehamilan. Tekanan darah yang sangat rendah cenderung berbahaya bagi penderitanya.

Bagaimana Cara Olahraga Yang Benar Untuk Orang dengan Tekanan Darah Rendah

Mempersiapkan diri dengan cukup minum

Setiap hari kamu mengeluarkan cairan dalam tubuh melalui pernafasan, keringat, buang air kecil dan besar. Untuk menggantinya agar sirkulasi darah lancar dalam tubuhmu, konsumsi cairan pun harus cukup, terlebih lagi untuk penderita tekanan darah rendah.

Berdasarkan US National Academies of Sciences, Engineering and Medicine asupan cairan yang perlu dikonsumsi dalam sehari adalah 3.7 liter untuk pria dan  2.7 liter untuk wanita per hari.

Cairan sebanyak itu tidak harus kamu penuhi selalu dari minum air putih saja tapi juga boleh dari minuman jenis lainnya, seperti jus dari makanan dan kekurangannya baru dari air putih.

Awali dengan gerakan ringan dengan waktu yang pendek

Setelah kamu memastikan telah mengkonsumsi cairan yang cukup untuk tubuh, lakukan gerakan dan latihan santai dan ringan dengan ratio 60 – 70% dari kemampuan tubuhmu. Jangan lakukan olahraga berlebihan untuk tahap awal.

Jangan melakukan olahraga dengan kondisi perut kosong

Pembakaran gula darah dan glikogen sebagai sumber energi di dalam tubuh terjadi pada saat kamu melakukan olahraga. Makanlah setidaknya 5 jam sebelum untuk makanan berat atau 30 menit sebelum olahraga untuk makanan ringan berupa buah segar seperti apel, pisang, buah kering atau pepaya.

Keadaan gula darah yang terlalu rendah, terutama yang memiliki tekanan darah rendah akan sangat berbahaya. 

Dengarkan tubuhmu

Hentikan olahraga jika kamu sudah merasa terlalu capek atau jangan terlalu memaksakan dirimu ketika kondisi tubuh sedang terasa sangat lemah. Kondisi seperti ini akan membahayakan jiwa jika kamu tetap memaksa diri untuk terus bergerak.

Perhatikan denyut nadi saat latihan jasmani

Denyut jantung akan meningkat ketika kamu melakukan olahraga. Kerja jantung akan lebih keras memompa darah keseluruh bagian tubuh akibat respon tubuh terhadap gerakan-gerakan yang kamu lakukan sebagai suatu stimulus. Maka wajar jika denyut nadi dan detak jantungmu terasa lebih cepat dari biasanya.

Untuk para pemula yang jantungnya belum terbiasa, tidak dianjurkan untuk memaksa jantung bekerja terlalu keras. Lakukan perlahan-lahan dan dengan berkesinambungan. 

Gunakan teknologi aksesoris kebugaran seperti smartwatch yang saat ini banyak beredar dipasaran untuk mengontrol denyut nadimu.

Selalu konsultasikan kondisi mu

Untuk semua workout yang akan kamu lakukan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk memastikan kondisi kesehatanmu aman untuk melakukan aktivitas tersebut.

Kamu tidak perlu kuatir untuk melakukan olahraga selama dilakukan dengan cara yang benar dan dalam pengawasan ahlinya. Selamat berolahraga dan hidup sehat!

Read More!

Related Posts

Kelas Aman, Seru, dan Taat Protokol

3 min read Selama hampir dua tahun seluruh dunia telah terkena dampak berat dari pandemi virus COVID-19. Pandemi ini telah menghambat aktivitas keseharian masyarakat, serta menimbulkan histeria massa

Tetap Fit Walaupun Sibuk Menjaga Buah Hati

2 min read Menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan apabila tidak diterapkan secara rutin. Nah, apalagi kalau menjadi seorang ibu, yang