Emotional Eating, Perlu Dihindari?

2 min read

Hai, Teman DOO! Pernah gak sih kamu merasa sedang sedih atau marah dan kemudian langsung mencari makanan enak agar emosi tersebut mereda? Ini terdengar wajar dan banyak yang mengalaminya, namun bisa jadi kamu sedang mengalami emotional eating, lho! Wah, kalau begitu kita harus hati-hati nih, karena makan saat emosi dapat membuat jumlah makanan yang masuk ke tubuh kita tidak terkontrol dan sangat berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan.

Sebenarnya, apa sih emotional eating itu? Simak tulisan berikut ini untuk memahami lebih dalam yuk!

 Emotional eating adalah kondisi ketika kamu makan untuk mengatasi emosi yang sedang kamu rasakan, bukan makan karena merasa lapar. Biasanya, emotional eating terjadi saat kamu sedang merasakan emosi negatif seperti marah, sedih, stress, dan lainnya. Emosi ini menyebabkan kamu makan lebih banyak tanpa memikirkan apa saja yang sudah masuk ke tubuhmu karena merasa hal itu dapat menjadi pengalih perhatian dan sumber kenyamanan. 

Hal ini tidak selalu salah lho Teman DOO, terkadang kamu memang membutuhkan makanan yang dapat mengurangi rasa stress atau sedihmu. Namun, jika terlalu sering dilakukan tentu dapat memengaruhi berat badan, kesehatan, dan kesejahteraan tubuhmu secara keseluruhan.

Makanan yang dikonsumsi saat emotional eating biasanya berupa makanan yang mengandung kalori dan karbohidrat yang tinggi seperti cokelat, es krim, pizza, kentang goreng, dan lainnya. Jadi tidak mengherankan jika emotional eating cenderung berdampak pada kenaikan berat badan bahkan obesitas jika dilakukan terus-menerus.

Bisa Jadi Terbentuk Sejak Kecil

Pola makan emosional ini bisa jadi terbentuk sejak kecil. Misalnya ketika saat orangtua kita memberi permen dan cokelat setiap kali kita menangis atau merajuk. Ini adalah hal yang sangat umum dilakukan oleh para orangtua untuk menenangkan anak mereka yang ternyata lama kelamaan dapat membentuk kebiasaan makan sesuatu ketika sedang merasakan emosi negatif. 

Cara Mengatasi Emotional Eating

  • Belajar Mengenal Rasa Lapar

Sebelum makan, sebaiknya tanyakan pada diri sendiri apakah kita benar-benar merasa lapar. Biasanya, saat lapar kita akan merasa sulit berkonsentrasi, perut terasa “keroncongan”, dan mudah marah. 

  • Membuat Catatan

Kamu dapat mengatasi kebiasaan makan emosional dengan membuat catatan yang berisikan kebiasaan makanmu. Seperti makanan yang kamu makan, suasana hati saat memakan tersebut, jam makan, dan lainnya. Setelahnya kamu bisa mempelajari pola makanmu, dan mengubah hal-hal yang menurutmu perlu diubah. Cara ini juga dapat membuatmu lebih mengenal diri sendiri, lho!

  • Cari Aktivitas Lain Sebagai Pelarian Dari Emosimu

Jika emosi negatif sedang menghampirimu, segera temukan aktivitas lain yang dapat menenangkanmu seperti berolahraga, mendengar musik, menonton film, dan lainnya sebelum kamu merasa ingin makan. Dengan membiasakan hal ini, perlahan kamu dapat mengurangi kecenderungan untuk mencari makanan setiap merasa sedih atau marah, dan perlahan kebiasaan emotional eating dapat berkurang

Read More!

Related Posts

Kelas Aman, Seru, dan Taat Protokol

3 min read Selama hampir dua tahun seluruh dunia telah terkena dampak berat dari pandemi virus COVID-19. Pandemi ini telah menghambat aktivitas keseharian masyarakat, serta menimbulkan histeria massa

Tetap Fit Walaupun Sibuk Menjaga Buah Hati

2 min read Menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan apabila tidak diterapkan secara rutin. Nah, apalagi kalau menjadi seorang ibu, yang