Tren Diet Saat Pandemi, Mana Yang Paling Baik?

3 min read

Sudah banyak yang menyadari bahwa tujuan diet bukan hanya untuk menurunkan berat badan dan mencapai bentuk tubuh yang diinginkan, melainkan juga dapat membantu kita menjaga imunitas tubuh terutama dalam kondisi seperti saat ini. Selama pandemi, ada berbagai tren diet yang muncul dan telah dicoba oleh banyak orang. 

Laman Cleveland Clinic mencatat lima diet terpopuler di Google selama pandemi. Ternyata, jenis diet yang paling banyak dicari bukanlah jenis diet baru lho! Jika kamu termasuk orang yang ingin memulai diet, ada baiknya mempelajari tren ini untuk menemukan diet yang tepat untukmu.


Berikut adalah jenis diet yang paling banyak dicari sejak awal pandemi:

  1. Diet Keto

Diet keto dilakukan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak. Tujuan konsumsi lemak dalam jumlah tinggi pada diet keto adalah agar tubuh mencapai kondisi ketosis.

Dalam kondisi tersebut, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton di organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak.

Ketosis sebenarnya merupakan kondisi ringan dari ketoasidosis, sebuah kondisi berbahaya yang banyak dialami penderita diabetes tipe 1.

Meski masih banyak pro dan kontra, beberapa studi menunjukkan bahwa diet keto tergolong aman dan juga efektif untuk dilakukan, terutama oleh penderita kelebihan berat badan atau obesitas.

Jika kamu tertarik melakukan diet keto, Kamu harus rela untuk mengurangi konsumsi karbohidrat setiap hari dalam jumlah yang cukup besar. 


Diet keto standar (standard ketogenic diet) meliputi pola makan berupa 75% konsumsi lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat.


Sementara itu, diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) memiliki porsi konsumsi protein lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak, 5% karbohidrat, dan 35% protein.

Lalu, makanan apa saja yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat diet keto?


Berikut ini adalah makanan kaya lemak yang dianjurkan dalam diet keto:

  • Telur, terutama yang mengandung omega 3
  • Daging, ayam, kalkun, sosis, steak, dan produk daging lain
  • Ikan tuna, salmon, dan makarel
  • Krim, mentega, dan keju
  • Sayur hijau, tomat, bawang, cabai, dan sayur lain yang rendah karbohidrat
  • Kacang dan biji-bijian, seperti almond, wijen, chia, dan biji labu
  • Alpukat, baik dikonsumsi langsung maupun dalam bentuk masakan
  • Minyak zaitun, minyak alpukat atau minyak kelapa
  • Garam, merica dan berbagai rempah alami


Sementara itu, jenis karbohidrat yang perlu dihindari termasuk:

  • Nasi, pasta, sereal, dan produk gandum
  • Kacang dan biji-bijian
  • Umbi-umbian, seperti ubi, kentang, wortel
  • Makanan atau minuman manis, seperti permen, es krim, cake, jus buah dan soda
  • Lemak tidak sehat dari minyak sayur atau mayonaise
  • Minuman mengandung alkohol


Diet keto dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka pendek (mulai dari 2–3 minggu hingga batas maksimal 6–12 bulan) sebatas untuk mengurangi lemak tubuh dan memperbaiki kesehatan, selanjutnya diikuti dengan pola hidup sehat.


Hal tersebut bertujuan untuk menghindari risiko gangguan kesehatan yang mungkin terjadi jika diet keto dilakukan dalam jangka panjang.

  1. Intermittent Fasting


Berbeda dengan istilah “diet” biasanya merujuk pada pengurangan atau pembatasan makan, metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur waktu dan kebiasaan makanmu. Intermittent fasting adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun di antara waktu tersebut, Kami masih dapat mengonsumsi minuman.

Intermittent fasting dapat membantu tubuh mengendalikan tekanan darah dan kolesterol karena tubuh melakukan pembakaran lemak lebih efektif saat berpuasa, serta membuat hormon insulin lebih sensitif terhadap makanan. Diet ini membantu tubuh melakukan peremajaan dan dapat  meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Diet ini turut membuat respons tubuh dalam melawan atau mencegah kerusakan organ.


Meskipun cenderung aman, intermittent fasting tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi medis tertentu. Oleh karena itu jika Kamu mengalami beberapa kondisi di bawah ini, sebaiknya hindari atau konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai intermittent fasting.

  • Memiliki riwayat penyakit diabetes.
  • Mengalami masalah kadar gula darah.
  • Mengalami tekanan darah rendah.
  • Menjalani masa pengobatan.
  • Memiliki indeks massa tubuh di bawah normal.
  • Memiliki riwayat gangguan makan.
  • Seorang perempuan yang sedang mencoba hamil.
  • Perempuan yang mengalami pendarahan berlebih saat menstruasi.
  • Seorang perempuan yang sedang hamil atau menyusui.

  1. Diet Paleo


Diet paleo dikenal juga dengan caveman diet alias manusia purba karena metode ini mengadaptasi kebiasaan makan orang-orang pada masa Paleolitikum. Tujuan diet ini adalah mengembalikan pola makan zaman dahulu, di mana makanan yang dikonsumsi yang berasal dari hasil berburu


Umumnya, jenis makanan diet ini mencakup daging tanpa lemak, ikan, buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian (dari bunga). Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan berupa hasil pertanian, yaitu susu dan produk olahannya, polong-polongan, serta biji-bijian dari rerumputan.


Selain membantu menurunkan berat badan, diet satu ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan, meliputi:

  • Mengendalikan tekanan darah
  • Menurunkan kadar kolesterol
  • Menurunkan risiko penyakit jantung
  • Mengurangi kemungkinan diabetes tipe 2
  • Mengurangi jerawat
  • Meningkatkan serta menjaga kesehatan secara keseluruhan
  • Meringankan kondisi toleransi glukosa—insulin mulai tidak efektif mengelola gula
  • Mengontrol nafsu makan


Meski dikatakan berkhasiat, terdapat beberapa resiko dalam diet ini. Karena biji-bijian dan yang merupakan sumber serat, protein, kalsium dan nutrisi lainnya tidak disarankan dalam diet ini, membuat orang yang melakukan diet paleo akan kekurangan zat gizi tertentu dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti osteoporosis dan penyakit jantung. Untuk menyiasatinya, kamu bisa mengonsumsi suplemen untuk melengkapi kebutuhan harian dan berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. 


Setiap jenis diet memiliki manfaat dan resiko yang berbeda-beda. Karenanya, kamu harus mengenali dirimu terlebih dahulu agar dapat memilih pola diet yang tepat untukmu karena setiap tubuh individu memiliki keunikannya masing-masing. Jenis diet yang sama dapat memberi hasil yang berbeda ke setiap orang. Jika kamu masih bingung, jangan ragu untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu agar tidak salah langkah ya! Salam hidup sehat!

Read More!

Related Posts

Kelas Aman, Seru, dan Taat Protokol

3 min read Selama hampir dua tahun seluruh dunia telah terkena dampak berat dari pandemi virus COVID-19. Pandemi ini telah menghambat aktivitas keseharian masyarakat, serta menimbulkan histeria massa

Tetap Fit Walaupun Sibuk Menjaga Buah Hati

2 min read Menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan apabila tidak diterapkan secara rutin. Nah, apalagi kalau menjadi seorang ibu, yang