
Obesitas adalah kondisi seseorang yang memiliki kelebihan berat badan akibat penumpukan lemak dengan jumlah besar. Hal ini terjadi bisa terjadi pada seseorang dengan banyak penyebab antara lain asupan kalori yang berlebihan berbanding dengan besarnya aktivitas yang dikerjakan, mengkonsumsi makan yang tinggi lemak, gula dan karbohidrat.
Obesitas tidak digolongkan sebagai penyakit tetapi tubuh dengan kondisi seperti ini beresiko terkena penyakit – penyakit yang membahayakan.
Kenali gejala obesitas sejak dini untuk menghindarinya
Memantau berat badan bukan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu mulai mengidap obesitas, lakukan hal ini untuk mendapatkan indikasi yang lebih akurat :
- Mengkalkulasi indeks massa tubuh (Body Mass Index atau BMI)
Kamu perlu menghitung BMI pada dirimu agar dapat diketahui apakah gejala kondisi itu terjadi pada dirimu.
Rumus yang dipakai : Berat badan / TB kuadrat (m)
Tabel untuk membandingkan hasil IMT dengan nilai standar adalah sebagai berikut :
- Kurang dari 17 = sangat kurang berat badan
- 17 – 18.5 = kurang berat badan dengan kondisi cukup kurus
- 18.5 – 25 = ambang batas normal dan ideal
- 25,1 – 27 = dianggap gemuk
- Lebih dari 27 = berat badan berlebih dan obesitas
Jadi jika kamu memiliki tinggi 150 cm dengan berat badan 50 kg maka hasilnya adalah :
50 : (1.50 x 1.50) = 50 : 2.25 = 22.22.
Dan mengacu pada tabel yang ada , maka kamu tergolong dalam kategori normal, ideal.
- Mengukur besaran lingkar pinggang
Cara ini juga dianggap bisa digunakan untuk mengetahui jika kamu tergolong kategori normal, kurus atau obesitas. Sebab besar lingkar pinggang dianggap bisa memberikan besaran lemak yang berada di sekitar daerah perut (lemak viseral).
Lemak ini termasuk lemak berbahaya karena lemak ini mentrigger peningkatan produksi hormon insulin, menurunkan hormon progesteron pada wanita dan hormon testosteron pada pria, hormon pertumbuhan rendah dan hormon kortisol tinggi. Keadaan hormon yang tidak normal ini membuat fungsi dan sistem tubuh terganggu
Indikasi obesitas pada pengukuran ini jika besar lingkar 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria.
- Menggunakan alat body composition analyser
Alat pengukur berbentuk timbangan ini mengukur massa lemak dan tingkat dehidrasi atau kandungan cairan tubuh sehingga mampu memberikan data yang lebih detail dibandingkan perhitungan IMT.
Penyakit yang mungkin karena obesitas antara lain
- Diabetes
Obesitas menyebabkan penolakan terhadap insulin yang dihasilkan oleh empedu. Hormon insulin mengontrol gula dalam darah. Akibat resistensi terhadap insulin menyebabkan sel-sel tubuh tidak dapat merespon insulin secara wajar. Akibatnya gula dalam darah menjadi meningkat. Inilah penyebab timbulnya penyakit diabetes tipe 2.
- Penyakit Jantung
Kegemukan membuat timbunan lemak dalam saluran arteri yang menuju ke jantung sehingga menyebabkan arteri koroner. Timbunan lemak ini juga membuat penyempitan pada arteri dan mengurangi aliran darah ke jantung dan menyebabkan rasa nyeri pada dada atau angina juga serangan jantung.
- Penyakit tekanan darah tinggi
Jaringan darah yang menyebar ke jaringan lemak dalam tubuh menyebabkan beban kerja jantung meningkat. Semakin banyak darah yang harus disirkulasikan maka akan banyak pula tekanan pada dinding arteri yang menyebabkan timbulnya penyakit tekanan darah tinggi.
- Osteoarthritis
Adalah gangguan keseimbangan dari kerusakan struktur dan metabolisme kartilago. Hal ini disebabkan beban berat tubuh yang berlebihan yang harus ditopang oleh lutut dan pinggul.
Lakukan diet sehat dan rutinitas olahraga dengan cara yang benar untuk menghindari kondisi obesitas dan penyakit yang ditimbulkan oleh kondisi ini.